Area tempat acara FESPER 2014 adalah Bumi Perkemahan Remaja yang terletak di desa Salib Putih, berada jalan antara Salatiga-Magelang. Kawasan ini memiliki luas sekitar 40 hektar dan merupakan area terintegrasi antara hotel dan bumi perkemahan. Ini yang membuat fasilitas bumi perkemahan menjadi sangat nyaman, baik fasilitas tenda maupun kamar mandinya. Termasuk juga, fasilitas kegiatan anak seperti taman bermain dan kolam renang.
Wah, ini sih camping-nya orang kota! Icip-icip suasana camping, tetapi dengan dukungan fasilitas yang nyaman. Kondisi ini cocok buat anak-anak Jakarta dan para Eyang yang ikut rombongan untuk melihat pertemanan kegiatan HS para cucunya. Eh, sebenarnya aku juga suka sih… maklum, orang rumahan yang jarang berpetualang di luar, hehehehe…
***
Alkisah, sampailah rombongan kami dari Jakarta yang berjumlah sekitar 80 orang di Bumi Perkemahan Remaja Salib Putih sekitar pk 09.00. Tiga minibus Elf dan satu bus kecil yang membawa kami dari stasiun Tawang Semarang datang bergantian.
Di lokasi, aku sempat kaget. Ada tenda besar sekali dan panggung dengan backdrop FESPER yang keren. Para volunteer juga sudah di meja registrasi seperti bersiap menyambut para tetamu. Tenda besar itu terbagi dua dan pada satu sisinya ada meja-meja untuk makan prasmanan. Serius sekali ini!
“Ada pejabat yang mau meresmikan? Atau ada yang mau kampanye?” tanyaku dengan bercanda kepada mbak Septi yang menyambut kami dengan hangat bersama mas Dodik dan para volunteer Salatiga.
“Hahaha…” mbak Septi tertawa lepas sambil menjawab,”Ini tenda bonus mas. Lumayan buat istirahat sambil menunggu tenda-tenda yang masih dipakai acara lain.”
Proses registrasi berjalan cepat. Setiap peserta mendapatkan data peserta yang digantung di leher. Kaos FESPER juga langsung dibagikan walaupun baru akan dipakai di hari terakhir acara FESPER.
Setelah itu acara bebas karena pembukaan FESPER baru akan dilakukan pukul 13.30.
Nah, cerita tentang kartu nama alias name tag FESPER 2014, aku sangat suka modelnya. Bukan hanya cantik desainnya, name tag seukuran A6 itu sangat fungsional. Di bagian belakang name tag berisi jadwal acara FESPER. Di bagian depan, selain ada nama panggilan peserta yang cukup besar ukurannya, ada nomor tenda, nomor bus untuk fieldtrip (H-1), nomor kelompok
jalan-jalan, dan warna untuk pengelompokan kegiatan anak.
Informasi yang menyatu dalam name tag itu memudahkan proses pengelolaan peserta.Tak ada peserta yang bertanya lagi saya ada di mobil berapa, acaranya apa, dan seterusnya. Ini adalah contoh ide yang bisa menjadi inspirasi FESPER selanjutnya atau kegiatan- kegiatan lainnya.
***
Sambil menunggu acara pembukaan, aku menjaga Duta yang langsung akrab dan bermain bersama teman-temannya. Ada Abi, Maliki, Izzan, Yosua, dan lain-lain. Dengan bahasa “Tarzan”, mereka langsung akrab dan bermain bersama. Bersamaku, ada mas Aji, mas Chandra dan bapak-bapak lain yang juga “bertugas” menjaga anak-anaknya.
Baby sitting, menjaga Duta memang menjadi tugas utamaku selama di FESPER 2014, hehehe… Soalnya Lala kebagian menjadi panitia bagian acara dan pembantu umum yang membantu apa saja.
Setelah puas bermain di dekat tenda besar, bersama Duta aku berkeliling areal perkemahan. Wah, ada playground. Jadilah Duta langsung berhenti dan memuaskan diri bermain di sana. Di atas playground ada kolam renang. Beberapa anak sudah kelihatan langsung masuk ke kolam renang. Di bawah playground ada areal tenda yang tertata rapi dan teratur.
Aku tengok tendaku, wah.. enak sekali. Areal tenda berdiri di atas lantai bersemen yang posisinya sedikit lebih tinggi. Alas tidur dari plastik tebal dan ada bagian yang lebih tinggi di bagian kepala yang berfungsi sebagai bantal. Dan.. di setiap tenda yang berisi 6
orang itu ada.. colokan listriknya! hahaha… Belum lagi kamar mandi yang bersih dan jumlah banyak.
Pada satu sisi, fasilitas lengkap di area Bumi Perkemahan Remaja Salib Putih Salatiga ini sangat nyaman, terutama buat keluarga kami yang tipe keluarga rumahan, bukan petualang. Adaptasi untuk anak-anak juga berlangsung relatif mulus tanpa hambatan.
Tetapi pada sisi lain, kenyamanan ini juga menciptakan sebuah ekspektasi tertentu bagi para peserta. Bagaimana dengan FESPER-FESPER yang akan datang yang mungkin fasilitasnya tidak selengkap di Salatiga? Mudah-mudahan para peserta FESPER yang akan datang tetap bisa menikmati setiap tempat yang berbeda-beda kondisi dan tantangannya.
***
Pukul 13.30 tepat, acara dibuka oleh mbak Septi sebagai tuan rumah dan sekaligus ketua panitia FESPER 2014. Selain dihibur dengan musik menggunakan alat-alat dapur oleh anak-anak Lebah Putih, pembukaan diisi dengan perkenalan dengan panitia setiap bagian yang semuanya bersifat sukarela, tak ada yang dibayar. Artinya, kegiatan FESPER disiapkan dan dikelola oleh panitia dari berbagai kota yang merangkap peserta dan dikoordinasikan semuanya secara online.
Sore hari, acara pertama FESPER adalah fieldtrip. Setiap rombongan terdiri beberapa keluarga yang dibawa mengunjungi 2 tujuan fieldtrip di Salatiga. Rombongan kami mendapatkan kesempatan mengunjungi pemadam kebakaran dan industri rumah tangga pembuat bakpia.
Di tempat pemadam kebakaran, Duta tidur di gendonganku. Aku kemudian mencari tempat duduk, eh… tak lama kemudian Tata menyusul tidur lelap dan menyandarkan badan padaku. Kelihatannya efek perjalanan Jakarta-Salatiga baru terasa saat mereka harus duduk diam mendengarkan penjelasan tentang kebakaran, hehehe…
Yang asyik adalah di tempat pembuatan bakpia. Ini adalah industri rumahan, yang berarti proses produksinya dilakukan di rumah. Aku baru tahu ternyata ada bakpia basah dan bakpia kering. Bakpia kering itu yang biasa kita makan. Bakpia basah itu ada pengembangnya sehingga pelapisnya terasa lebih empuk, tapi hanya bisa tahan 3 hari.
***
Salatiga memang salah satu tempat yang nyaman untuk tinggal. Kotanya relatif kecil, fasilitasnya lumayan bagus. Udaranya sejuk dan asri, sangat jauh dibandingkan Jakarta. Di sekelilingnya ada gunung-gunung yang mengitarinya Kota ini berada di kaki gunung Merbabi dan gunung Telomoyo.
Salatiga berada diantara Semarang dan Solo. Bahkan kalau dilihat dari pilihan bandara, ada 3 pilihan bandara yang terjangkau dari Salatiga, yaitu: Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
Lho, ini kok malah membahas kota Salatiga? Hehehe… soalnya ada beberapa keluarga peserta FESPER yang mempertimbangkan untuk “hijrah” ke Salatiga. Ciyus.. 🙂
Anyway, kembali lagi ke FESPER. Kegiatan berupa fieldtrip ke beberapa lokasi di Salatiga ini menyenangkan. Tapi kelihatannya tak semua beruntung. Ada rombongan yang “tidak beruntung” karena lokasinya tutup (Kursus Pertanian Taman Tani, KPTT) dan pabrik enting-enting gepuk yang dikunjungi sudah tutup karena pemiliknya sakit.
Overall hari ini menyenangkan. Duta puas menjelajahi lapangan yang luas dan bermain di playground. Aku suka tenda dan alas tidurnya yang nyaman. Yudhis dan Tata sudah langsung menghilang dan bermain bersama teman-temannya sejak pagi.
So, saatnya mandi sore dan bersiap acara perkenalan kreatif dari para peserta FESPER 2014.
1 thought on “FESPER 2014 (2): Menikmati Salatiga”
salatiga, kota yang menyenangkan. maaf mas jadi lost focus. hehehe. Saya dengar cerita dari ponakan yang juga ikut fesper 2014 kelihatannya seru sekali. Mudah-mudahan tahun depan, saya sekeluarga juga bisa join.