fbpx

Duta the Explorer

Duta the ExplorerSalah satu yang sering bikin aku deg-degan akhir-akhir ini adalah wilayah eksplorasi Duta yang semakin meluas. Kepengennya sih nggak bilang, “Awas… atau… jangan”. Tapi apa daya, ternyata sulit banget untuk tidak reflek teriak, “Duta awas… Duta jangan…”

Habis gimana ya… Duta itu kayaknya jauh lebih aktif daripada Yudhis dan Tata sewaktu umur segitu. Ngider, muter, naik-turun, tarik, dorong.. nggak bisa lihat air – pasti langsung ceplak-ceplok, nggak bisa lihat bolongan – langsung ngintip, masukin tangan, duh aduh. Nggak bisa lihat pintu ke arah tangga yang kebuka, nggak bisa lihat sapu, pel, benda-benda yang dipakai oleh orang dewasa – Duta langsung mau ikutan pakai. Nggeraut sini, nggeraut sana, tarik sini, tarik sana. Duh aduh… super deh, sepertinya dia nofear banget.

Kalau sudah begini aku jadi ngeh deh, pantes waktu hamil Duta aku sempet nyaris harus operasi cesar karena posisinya yang nggak stabil, muteeer terus tiap minggu. Minggu ini kepala di atas, minggu depan kepala di bawah, padahal sudah masuk minggu-minggu akhir menjelang kelahiran.

Saat ini, yang paling bikin aku deg-degan adalah ketinggian Duta yang sudah setinggi meja-meja di rumah. Kalau tadinya dia molos.. lewat di bawah meja. Maka sekarang dia bisa kejedot pinggir meja, dan itu bahaya banget. Ngejagain Duta terus kan nggak mungkin, walau kata mas Aar biarin aja, kejedut sekali-sekali yang penting nggak bahaya – lama-lama kan nanti dia tahu kalau lewat situ harus merunduk sedikit. Tetep…aku deg-degan.. soalnya waktu dia kejedut meja nangisnya… duh.. jer-jeran…. Jadi makin takut.

Tapi kemarin, aku perhatikan ternyata Duta itu kalau lewat di bawah meja gayanya kayak monyet kecil, kakinya dibengkokin sedikit.. Ternyata itu anak sudah paham, kalau dia sudah setinggi meja, dan dia bisa kejedot kalau jalan biasa. Hihi..

Well, sepertinya aku harus menyediakan ruang yang lebih untuk Duta ber-eksplorasi.. Dan sepertinya kelak aku harus menyiapkan hati kalau-kalau suatu hari Duta bener-bener jadi seorang eksplorer.

3 thoughts on “Duta the Explorer”

  1. gitu deh mbak…anak ke-3, banyak hal yg bagus kok…
    kita sudah lebih ‘memahami’ karakter anak…ga protektif banget kayak anak-anak sebelumnya, kita juga biasanya lebih ‘tega’ (tega dlm artian positif ya, membiarkan mereka berusaha sendiri)…yg jelas sudah lebih berpengalaman ortunya, namun ya itu…yg namanya ‘bikin deg-degan’ memang ada-ada saja ya…karena mereka rajin ber-eksplorasi
    but, itu kan awal anak kreatif…(meski susssaaahhhh banget ya bilang jangan…)

  2. wah..knp liriknya g dgnti skalian?jadi //duta.duta.its2..//,padahal bagus kan.pertanda bahwa dia memerlukan gaya belajar kinestetis.saatnya anda memperluas ruangan,oke!..saya pengunjung setia rumahinspirasi.com,nabilla eda.sekian saran saya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.