Beberapa waktu terakhir hari-hariku makin berisi dengan banyak hal di luar urusan rumah. Waktuku semakin banyak terbagi antara anak-anak, domestik & pekerjaan keluar rumah.
Walau sudah dibantu dengan jadwal harian yang ditempel di meja kerja tapi tetap rasanya waktu berjalan super cepat. Dan kalau sudah seperti ini rasa bersalahku pada Duta membesar. Yudhis & Tata lumayan mandiri dan bisa mengatur hari-harinya sendiri, tapi aku merasa kadang energiku sudah tak cukup untuk mengimbangi keinginan-keinginan Duta.
Memang sih, ada mas Aar yang mengambil alih sebagian besar proses belajar Duta. Tapi tetap saja, Duta mencari-cariku untuk menemaninya bermain. Walau aku tidak pergi ke kantor selayaknya ibu-ibu bekerja lainnya, tapi ada hari-hari di mana aku harus pulang malam karena ada pertemuan atau bahkan pelatihan/pekerjaan di luar kota. Dan biasanya jika ini terjadi, maka beberapa hari setelahnya Duta menjadi lebih manja dari biasanya. Tidurnya saja dengan posisi menaruh sebagian badannya di atas badanku, seakan memastikan bahwa aku akan tetap ada di sampingnya ketika dia terjaga.
***
Aku tahu ada banyak ibu-ibu bekerja di luar sana yang punya kisah & dilema rasa bersalah jaaauuuuh lebih dahsyat daripada yang kurasa saat ini. Untukmu wahai para ibu yang harus bekerja dan meninggalkan kekasih hati di rumah, semoga kita semua senantiasa dikuatkan hati & pikiran serta diberikan tambahan tenaga dariNya untuk bisa tetap melayani kekasih hati di rumah. Semoga Allah senantiasa menjaga, mencukupkan, menyempurnakan & memberikan cara terbaik untuk mengganti segala waktu yang terbagi.
#JustCurhat
4 thoughts on “Curhat Ibu Bekerja”
gue bangett.. hiks.. :_(
Semangaaatt yuk lala… love u so much ???
Semangat Bu Lala……
Pu banget mbak…
Waw.. sampai menangis saya baca paragraf terakhir … terimakasih Bunda Lala untuk DOA nya.
its meaningfull for me 🙂