fbpx

Cat Warna Alami

Pewarna Alami2 minggu ini Tata dan Yudhis mengadakan percobaan membuat gambar dengan menggunakan pewarna alami. Minggu pertama gagal, karena ternyata persiapannya saja cukup lama. Minggu kedua ternyata juga belum berhasil, karena warna hasil buatan ternyata berubah di akhirnya. Misalnya warna ungu dari bunga trompet depan rumah awal diperas ungu, tapi lama-lama berubah menjadi kuning kecoklatan. Hampir setiap warna berubah-ubah, kecuali warna kuning-oranye. Warna hijau daun pandan lumayan bertahan, tapi kurang kuat dibanding warna kuning-oranye dari wortel.

Bude Titing yang membantu Yudhis dan Tata dalam project ini bercerita kalau mereka masih mengalami kesulitan mencari cara agar “cat” ini bisa melekat dengan baik di kain. Karena kemarin sesungguhnya Tata sudah berhasil mewarnai gambar rumahnya dengan baik dengan warna-warni yang lumayan indah. Namun kemudian ketika akan diisi dengan warna kuning… blussh… semua warna di gambar seakan bersatu menjadi warna kuning. Untungnya anak-anak tidak kecewa dan masih akan terus mencoba lagi minggu depan. Yang susah itu ternyata mencari sumber warna alami yang warnanya bisa tahan..

Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan (Dikutip dari buku membuat pewarna alami karya Nur Hidayat dan Elfi Anis saati terbitan Trubus Agrisarana 2006. dapat diperoleh di toko-toko buku se Indonesia) adalah:

  • KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
  • BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.
  • KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol
  • KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
  • ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).
  • KURKUMIN, berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi warna kuning pada masakan yang kita buat.

Pigmen Cair Pekat

Untuk pemekatan dibutuhkan alat-alat yang lebih baik yaitu pelarut petroleum eter(PE), kertas saring, penyaring vakum, evaporator vakum (untuk menguapkan pelarut), lemari es.

  • Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi cara sederhana disaring dengan penyaring vakum guna mempercepat pemisahan antara pigmen dan ampas bahan. Penyaringan tersebut dengan kertas saring. Tambahkan petroleum eter 2 %, guna memisahkan pigmen antosianin dengan bahan pencampurnya (non antosianin).
  • Ambil warna yang ada pada petroleum eter kemudian diuapkan dengan alat evaporator vakum dengan suhu 40 – 50 C.
  • Dihasilkan pigmen pekat yang lebih murni.

Ada juga cara lain yang sempat didengar bude Titing dari radio, adalah yaitu ekstrak (cairan dari) bahan sumber warna itu dimasak dengan lem/sagu.

Kesimpulan.. masih terus berusaha supaya bisa bikin cat warna sendiri. Project ini adalah project mingguan yang dilakukan anak-anak setiap hari Senin bersama bude Titing.

1 thought on “Cat Warna Alami”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.