Home education itu tak hanya diselenggarakan oleh orangtua. Kita bisa memanfaatkan siapapun yang ada di sekitar kita sebagai narasumber dalam proses belajar anak-anak. Om, tante, kakek, nenek, tetangga, saudara, dan sebagainya.
Kami pun demikian. Salah satu narasumber dan guru bagi Yudhis, Tata, dan Duta adalah Eyang Putri (nenek) yang kebetulan saat ini tinggal bersama kami. Dari keseharian bersama Eyang Putri, anak-anak belajar mengenai banyak hal.
Belajar Strategi Bekerja
Salah satu kesempatan belajar dari Eyang Putri diperoleh Tata beberapa waktu yang lalu. Tata mendapatkan kesempatan belajar mengenai strategi atau prosedur bekerja. Ini adalah kesempatan luar biasa karena Eyang Putri itu kalau bekerja sangat terstruktur. Beliau mengatur pekerjaannya step-by-step sehingga mudah dikerjakan, bisa dibuat massal, dan hasilnya bagus.
Keterampilan ini tidak diajarkan di sekolah, tetapi sangat bermanfaat di dunia nyata, terutama ketika kita menangani pekerjaan yang kompleks. Dengan kebiasaan berfikir teratur & prosedural, pekerjaan besar bisa dipecah-pecah menjadi pekerjaan kecil yang lebih mudah dikerjakan dan kemudian menjadi sebuah sistem.
Mengelompokkan Lego
Proses belajar Tata bersama Eyang Putri menggunakan media balok lego. Alih-alih langsung berkegiatan membuat sesuatu, Eyang Putri mengajarkan kepada Tata untuk mengelompokkan balok berdasarkan warna yang sama.
“Siapkan bahan yang diperlukan sebelum membuat sesuatu. Pastikan bahannya ada dan jumlah cukup. Kalau kurang satu balok saja, maka bangunan yang kamu buat tak akan sempurna,” kata Eyang Putri kepada Tata.
“Jangan panik kalau melihat temanmu langsung membuat karya dan kelihatan sudah setengah jadi, sementara kamu masih mengatur balok. Begitu balokmu sudah tertata, kamu akan bisa bekerja lebih cepat dan lebih bagus.”
Pekerjaan mengelompokkan balok lego itu memakan banyak waktu dan kesabaran. Nah, di titik ini Tata juga belajar untuk meningkatkan stamina bekerjanya.
Menata Lego
Lego yang sudah dikelompokkan dalam warna yang sama itu tak hanya dibiarkan terserak, tetapi disusun. Susunannya sederhana, tetapi proses ini memastikan bahwa bahan yang dibutuhkan tertata rapi, aman, dan tidak mudah hilang.
Juga, penataan ini untuk memudahkan proses jika proses pembuatan bangunan memakan waktu lama. Dengan membuat balok lego tertata, balok-balok itu lebih mudah diakses kapan pun.
Membuat Bangunan Lego
Nah, setelah semua bahan tersusun rapi, barulah proses membangun dilakukan. Proses membangun itu berlangsung sangat cepat.
Dan setelah selesai membangun, semua balok lego tetap rapi, tak ada yang tercecer atau berserakan. Tak dibutuhkan waktu khusus untuk beres-beres.
***
Senang memperhatikan proses belajar yang dilakukan Tata bersama Eyang Putri. Semoga tertinggal menjadi selapis pengalaman hidup meninggalkan jejak untuknya.