Salah satu tantangan Homeschooling usia remaja adalah mencari komunitas atau kelompok kegiatan untuk mereka.
Akhir tahun lalu, aku mencari informasi Toastmaster, sebuah klub pengembangan diri berbahasa Inggris. Aku menemukan salah satunya ada di gedung WTC, Jl Sudirman, yang cukup terjangkau dari rumah kami.
Tapi ternyata Toastmaster itu untuk orang dewasa. Dari website Toastmaster Indonesia, aku mendapatkan informasi bahwa untuk anak-anak yang usianya di bawah 18 tahun ada Gavel Club, yang juga bernaung di bawah organisasi yang sama dengan Toastmaster.
Aku menghubungi pengurus Toastmaster Jakarta dan kemudian dirujuk ke Mike (Michael Nicholson), founder Toastmaster WTC.
(Baca: Mengenal Gavel Club – Toastmaster)
Mendaftar Gavel Club
“Dhis, ada klub pengembangan diri berbahasa Inggris. Kamu mau ikut?” tanyaku kepada Yudhis di awal tahun ini.
“Mau, ” kata Yudhis dengan cepat tanpa jeda.
” Namanya Gavel Club. Ini alamat websitenya. Ini contact person nya,” kataku sambil memberikan alamat website Toasmaster dan nomor kontak Mike (Michael Nicholson).
“Kegiatannya di mana, Pak?”
” Yang paling dekat dengan rumah kita ada di gedung WTC, Sudirman.”
” Aku harus bagaimana?”
” Kamu pelajari website nya. Kalau kamu suka, kamu hubungi Mike dan daftar.”
Begitulah. Yudhis kemudian melakukan riset nya, dia tertarik dan menghubungi Mike untuk mendaftar di Gavel Club.
” Aku sudah kontak Mike. Katanya datang aja sebagai guest. Kalau suka baru daftar. Kegiatannya hari Sabtu jam 10 sampai jam 12.”
“Bagaimana rencanamu? ”
“Aku mau coba datang..”
Akhir Januari, Yudhis mulai pergi ke Gavel Club. Dia pergi sendirian tanpa kami temani. Proses ini merupakan bagian dari stimulasi kemandirian Yudhis.
Pulang acara di Gavel Club, Yudhis diantar mas Rio & mbak Iiek yang ternyata sudah cukup lama aktif di Gavel Club bersama Trisha, teman masa kecil Tata yang juga menjalani Homeschooling.
Karena ada Trisha, kami menawarkan kepada Tata untuk ikut bergabung di Gavel Club dan Tata mengiyakannya.
Jadilah, salah satu kegiatan Yudhis dan Tata pada saat ini adalah mengikuti Gavel Club untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam public speaking berbahasa Inggris.
Tata & Yudhis melakukan Prepared Speech
Sabtu, 4 Maret 2017, untuk pertama kalinya aku ikut bersama Yudhis & Tata. Kami berangkat berempat bersama Duta menuju acara Gavel Club di Mercantile Club, gedung World Trade Center, Sudirman, Jakarta. Lala tak bisa ikut karena ada acara lain yang harus dihadirinya.
Kebetulan hari Tata akan melakukan presentasi atau prepared speech Basic Modul pertama tentang perkenalan diri. Sementara itu, Yudhis melakukan presentasi Basic Modul kedua. Jadi kami hadir untuk memberikan dukungan pada mereka.
Seru & menyenangkan melihat anak-anak belajar menyampaikan gagasan dalam bahasa Inggris, baik yang dilakukan secara spontan dalam “Table Topics” maupun yang dipersiapkan dalam rangka menyelesaikan Basic Modul Toastmaster.
Hari ini, yang bertindak sebagai Toastmaster adalah Trisha, Timer: Tata, Table Topic Master & Grammarian: Felicia, Ah-Counter: Na Young, Evaluator: mbak Iiek (Pratiwi), dan General Evaluator: Brian.
**
Sebagai anak daerah yang melakukan migrasi ke Jakarta, aku kagum dengan kemampuan anak-anak ini berkomunikasi dan mengungkapkan gagasan dalam bahasa Inggris. Anak-anak ini memang sudah menjadi bagian warga dunia yang tak memiliki masalah dari sisi bahasa. Kalau dari sisi bahasa tak menjadi masalah, nilai mereka akan terletak pada kemampuan berkarya serta berkontribusi untuk masyarakat.
Bersamaan dengan proses paparan mereka sebagai warga dunia, pekerjaan rumah yang juga menantang adalah memberikan paparan yang kuat pada anak-anak tentang budaya masyarakat dan aspek lokalitas yang menjadi akar mereka.
Presentasi Tata
Presentasi Yudhis