Homeschooling tidak berangkat dari pertanyaan: apa yang bisa dilakukan dengan homeschooling? Sebab, homeschooling adalah ibarat pisau tajam yang bisa digunakan untuk membantu pekerjaan di dapur.
Pertanyaan untuk calon praktisi homeschooling
Pertanyaan yang layak diajukan kepada orangtua yang ingin menjalani homeschooling adalah: pendidikan semacam apa yang ingin Anda jalankan untuk putra-putri Anda? Apa tujuan pendidikan Anda? Apa yang Anda pentingkan dalam pendidikan anak-anak?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pemandu dan pondasi dari homeschooling yang akan Anda jalani. Itulah visi pendidikan keluarga Anda.
Visi pendidikan keluarga
Karena homeschooling adalah model pendidikan yang terkustomisasi sesuai kebutuhan, penting bagi Anda yang ingin memulai homeschooling untuk memiliki visi pendidikan keluarga. Visi pendidikan akan memandu Anda untuk memilih langkah-langkah selanjutnya.
Jika Anda sudah bisa merumuskan dengan jelas tentang visi pendidikan keluarga Anda, maka Anda dapat lebih mudah menentukan alat dan sarana yang digunakan untuk mencapainya. Bisa jadi solusi dari visi pendidikan Anda adalah homeschooling, tapi bisa jadi sekolah alternatif, pesantren, atau yang lainnya.
Jika Anda sudah memiliki visi pendidikan keluarga Anda, maka Anda akan lebih mudah memilih atau merancang kurikulum pembelajaran anak-anak Anda. Anda akan lebih mudah memilah kegiatan apa yang diperlukan anak-anak.
***
Jadi, visi pendidikan adalah sebuah hal yang penting dalam praktik homeschooling. Ini adalah salah satu PR (Pekerjaan Rumah) yang perlu didiskusikan bersama pasangan.
Salam,
Aar+Lala
2 thoughts on “18 Visi Pendidikan Keluarga”
Ada contohnya ga ya pak aar? Terima kasih
Ada keluarga yang memiliki ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang merasa tidak cocok dengan model sekolah formal. Visi pendidikannya adalah agar anaknya bisa memiliki kemampuan untuk mandiri. Jika fokusnya seperti itu, maka kemandirian anak menjadi ukuran utama dalam proses kegiatan pembelajaran anak. Materi akademis yang bersifat pengetahuan dan wawasan menjadi hal yang sekunder dan tak terlalu diutamakan. Dengan visi kemandirian, proses kegiatan pembelajaran anak mungkin akan berfokus pada keterampilan praktis, misalnya: keterampilan komunikasi, keterampilan self-manajemen, keterampilan berkarya dan menghasilkan output, dan lain-lain.
Ada keluarga yang memiliki visi pendidikan “anak memiliki akidah kuat, berbahagia menekuni passion, bisa hidup secara mandiri & bermartabat.”
Ada keluarga yang memiliki visi pendidikan “menyiapkan anak menjadi profesional dan warga dunia”.
Ada keluarga yang memiliki visi pendidikan “menyiapkan anak yang peduli dengan lingkungan dan bermanfaat bagi orang banyak.”
Ada keluarga yang memiliki visi pendidikan “menyiapkan anak yang memiliki karakter kuat, kreatif, terampil menghasilkan output.”
Itu adalah contoh-contoh perumusan visi pendidikan di sebuah keluarga. Setiap rumusan memiliki kata kunci dan penekanan berbeda-beda. Setiap keluarga bisa berbeda-beda.