11 Analogi Homeschooling dan Sekolah

 

Saat Anda menjalani homeschooling, salah satu referensi pertama orangtua biasanya adalah pengalaman bersekolah yang pernah dijalaninya selama bertahun-tahun. Hingga saat ini, sekolah tetap menjadi mainstream dan dijalani oleh mayoritas anak di seluruh dunia.

Agar Anda dapat lebih ringan dalam menjalani homeschooling, Anda perlu mengetahui persamaan dan perbedaan antara homeschooling dan sekolah.

Persamaan dan Perbedaan

Persamaan utama adalah kedua model pendidikan itu legal dan diakui negara. Homeschooling dan sekolah keduanya adalah alat (tools) untuk meraih tujuan-tujuan pendidikan. Jadi, sekolah dan homeschooling adalah preferensi (pilihan) orangtua yang sama-sama sah dan tidak perlu dipertentangkan. Keduanya hanya “alat” untuk meningkatkan kualitas diri anak. Ibarat orang bepergian menggunakan aneka sarana, ada anak yang naik motor, mobil, bus, jalan kaki, dan sebagainya.

Walupun homeschooling sama-sama alat, tapi keduanya bekerja dengan cara yang berbeda.

Saat orangtua mengirimkan anaknya ke sekolah, orangtua sedang MENDELEGASIKAN pendidikan anak-anaknya ke sebuah sistem dan para profesional. Saat orangtua menjalani homeschooling, orangtua memilih BERTANGGUNGJAWAB secara MANDIRI untuk menjalankan pendidikan bagi anak-anaknya.

Analagi Homeschooling

Ada 2 analogi yang bisa digunakan untuk menggambarkan homeschooling dan sekolah.

Analogi pertama adalah makanan.

Bersekolah adalah ibarat makan makanan siap saji dan dalam bentuk paket. Paket jenis makanan sudah pasti dan tinggal dipilih, tidak bisa dimodifikasi.

Sebaliknya, menjalani homeschooling adalah ibarat makan prasmanan (buffet). Aneka jenis makanan disajikan di meja makan dan bisa dipilih atau diramu sesuai selera.

Analogi kedua adalah pakaian.

Bersekolah adalah ibarat membeli baju jadi yang sudah dibuat di pabrik. Ada model, warna, dan ukuran yang sudah distandarkan. Pembeli tinggal memilih berdasarkan pilihan yang ada.

Sementara itu, homeschooling adalah ibarat membuat pakaian di butik atau penjahit. Pelanggan yang menentukan model, bahan, dan ukurannya. Semuanya dikustomisasi sesuai keinginan pelanggan.

***

Dengan analogi-analogi tersebut, mudah-mudahan Anda bisa lebih jelas melihat homeschooling. Jika Anda akan membuat pakaian di butik, jangan bertanya kepada penjahitnya tentang model yang tersedia. Tetapi, Anda sendirilah yang menentukan model yang sesuai untuk Anda.

Jadi, titik berangkat homeschooling adalah: apa yang Anda butuhkan, apa yang menjadi harapan Anda, apa yang yang menjadi visi Anda. Itulah homeschooling.

 

Salam,
Aar+Lala

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.