fbpx

TM #08 – Kain Ibu

Akhirnya tumpukan kain ini masuk lemari juga

Huah, ternyata mengerjakan kain ibu menjadi pilihanku yang terakhir dari Rencana Minggu #1. Kain-kain ini adalah pilihan ibu dari selendang tanti, yangti & ibu yang masih ingin disimpan sebagai koleksi.

Dari hasil pilih-pilih beberapa minggu yang lalu, ibu memutuskan ada 2 kotak kain selendang & batik yang harus dimasukkan kembali ke dalam lemari untuk disimpan, sementara selebihnya diberikan kepada orang lain.

Ternyata, menyimpan 2 kotak ini tidak pernah berhasil aku lakukan karena alasan pertama, aku harus cari “tempat” yang paling pas untuk kain ini. Dan untuk itu datang alasan kedua, yaitu berarti aku harus menyingkirkan isi lemari untuk kain2 tersebut. Hoho… ternyata untuk urusan itu saja aku menundanya hingga hampir 1 bulan.

Malam ini akhirnya aku kuatkan diri, pasang timer dan berusaha berjuang memasukkan kain ibu. Ternyata oh ternyata… kerjaan ini tidak sampai 15 menit. OMG betapa TERLALUnya diriku selama ini?? Ternyata semua alasan kelambanan kerjaku ini benar-benar karena penyakit MALAS semata. Malas menyingsingkan lengan baju, malas menguatkan diri & hati untuk mengerjakan yang “wajib”.

Menyedihkan melihat diri yang suka menunda-nunda pekerjaan. Bagaimana aku bisa mendapatkan anak yang rajin jika ibunya sendiri suka menunda pekerjaan. “Don’t Put it OFF!!” Aku rasa aku harus benar-benar menerapkan ini. “Clean as you go and you’ll be amazed that many things only take a few minutes to do” (Tidymom).

3 thoughts on “TM #08 – Kain Ibu”

  1. “Menyedihkan melihat diri yang suka menunda-nunda pekerjaan. Bagaimana aku bisa mendapatkan anak yang rajin jika ibunya sendiri suka menunda pekerjaan.” huaa.. maak jleeb.. ! Ms.Lala ..u r verry inspiring mommy :mrgreen: pelan2 sdh sy laksanakan Ms.. thx

    1. huaaa… judulnya ini aku sedang belajar membenahi diri mbak. Menuliskannya di dalam blog supaya “tetap semangat”. Tambah bahagia kalau ternyata banyak teman seperjuangan. Ayooo sama-sama kita berubah menjadi ibu & istri yang lebih baik keluarga kita. 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.