fbpx

School, Homeschool, Flexi-School

 

Sebagai sebuah praktek, homeschooling relatif baru di Indonesia. Oleh karena itu, ada kegagapan dalam penggunaan istilah homeschooling. Banyak pihak berebut untuk menggunakan istilah homeschooling atau sekolahrumah sebagai sebutan untuk lembaga pendidikan yang dibuatnya.

***

Homeschooling dan Home Education

Tak ada definisi yang mudah tentang homeschooling karena praktik homeschooling yang dijalani di berbagai penjuru dunia memiliki bentuk yang sangat beragam.

Istilah homeschooling (HS) sendiri memiliki padanan yang memiliki makna kurang lebih sama, yaitu home education (HE). Istilah homeschooling lebih populer digunakan di Amerika Serikat, istilah home education lebih banyak digunakan oleh praktisi pendidikan di Inggris.

Walaupun berbeda istilahnya, kedua istilah itu (homeschooling dan home education) memiliki benang merah yang sama, yaitu:

keluarga yang memilih tidak mengirimkan anaknya ke lembaga sekolah, tetapi bertanggung sendiri atas pendidikan anak-anaknya.

Di luar sekolah (schooling) dan pendidikanrumah (home-ed), di Inggris mengenal model lain yaitu flexi-schooling. Ada lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan beberapa hari dalam seminggu (2-3 hari) atau term, ke sekolah. Sisanya, siswa belajar sendiri di luar lembaga tersebut.

***

Homeschooling adalah Pendidikan Berbasis Keluarga

Apa itu homeschooling?

Di belahan dunia manapun, baik di Amerika, Inggris, Australia, Philipina, dll; yang disebut homeschooling atau home education adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga. Kalau pendidikan diselenggarakan oleh sebuah lembaga tertentu, maka sebutannya PASTI bukan disebut homeschooling atau home education. Sebutan untuk lembaga pendidikan itu bisa bermacam-macam: school, academy, dsb.

Nah, di Indonesia ini banyak sekali lembaga-lembaga yang menyebutkan diri sebagai homeschooling. “Homeschooling ABC” atau “XYZ Homeschooling”. Penyebutan lembaga-lembaga dengan sebutan homeschooling itu menimbulkan kerancuan dan tidak sehat dalam proses edukasi masyarakat. Masyarakat mendapatkan informasi yang salah tentang homeschooling. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan tentang homeschooling pun menjadi aneh: berapa biaya masuk homeschooling, adakah lokasi homeschooling di dekat rumah saya, bagaimana mendapatkan franchise homeschooling, bagaimana cara mendirikan homeschooling, dsb?

Beberapa praktisi dan pemerhati homeschooling sudah berulang kali mengingatkan bahwa sebutan homeschooling itu untuk keluarga, bukan lembaga. Tetapi, suara itu kalah gempita dibandingkan promosi “homeschooling ABC” yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis yang menggelontorkan banyak dana untuk mendapatkan siswa.

***

Sekolah Fleksibel alias Flexy School

Melalui posting ini, aku ingin menuliskan sekali lagi tentang penggunaan istilah homeschooling ini, sebelum kondisinya semakin parah dan Indonesia menjadi bahan cemoohan di dunia internasional akibat nafsu bisnis yang disalurkan dengan cara yang tidak sehat ini.

Mengulang prolog posting ini, diantara sekolah (schooling) dan sekolahrumah (homeschooling) itu sebenarnya ada satu kategori yang disebut flexi-schooling.

Nah, lembaga-lembaga di Indonesia yang menyebutkan diri sebagai “homeschooling ABC” atau “XYZ Homeschooling” itu sebenarnya masuk dalam kategori “flexi-school”.

Dia disebut school (sekolah) karena dia adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan serupa dengan sekolah formal. Dia dibedakan dengan sekolah yang biasa karena pendekatannya berbeda: masuk 2-3 hari/minggu, menggunakan metode belajar yang berbeda, dsb. Tetapi dia bukan homeschooling.

Nah, lembaga yang menyediakan layanan pendidikan 3 hari dalam seminggu itu tidak disebut home education atau homeschooling. Tetapi lembaga itu masuk kategori flexi schooling, alias sekolah fleksibel. Posisi flexi schooling berada di antara homeschooling/home education dan schooling.

Apa yang salah dengan sebutan flexi-school? Mengapa tetap ingin menggunakan sebutan homeschooling untuk nama lemabaga? Bukankah flexi-school adalah sebuah inovasi pendidikan yang keren juga? Bukankah ada banyak kelompok masyarakat yang membutuhkan pendidikan dengan model flexi-school? Mereka tak cocok dengan sekolah, tetapi mereka juga tak sanggup menyelenggarakan sendiri pendidikan di rumah (homeschooling/home ed).

Bukankah keren juga kalau sebutannya adalah “PKBM ABC”, “Lembaga Pendidikan CDE”, “Sekolah Fleksi XYZ” atau sebutan-sebutan lain yang intinya adalah menyelenggarakan pendidikan yang fleksibel?

Mengenai sebutan itu, ada sebagian lembaga yang berdalih bahwa mereka adalah Komunitas Homeschooling. Sebutan komunitas ini juga perlu dilihat dengan cermat. Praktek yang umum di dunia internasional, yang disebut komunitas itu adalah kumpulan dari para anggota yang melakukan kegiatan bersama; model pengelolaan dan pembiayaannya bersifat kolektif. Komunitas bukanlah lembaga yang dimiliki satu orang, apalagi lembaga yang tujuannya untuk mencari keuntungan bisnis.

***

Sekali lagi, mari kita tempatkan istilah-istilah itu pada tempatnya yang tepat. Sekolah adalah sekolah, dia masuk dalam jalur pendidikan formal. Sekolah fleksibel adalah lembaga pendidikan non-formal. Sekolahrumah atau pendidikanrumah adalah pendidikan keluarga yang berada dalam pendidikan informal.

Dengan mulai menempatkan hal-hal pada tempatnya yang tepat, semoga kita menjadi bagian dari solusi untuk mengedukasi masyarakat, bukan bagian dari pembuat masalah.

Podcast pengertian homeschooling:

32 thoughts on “School, Homeschool, Flexi-School”

  1. terimakasih u informasinya.tapi kalau kami memilih istilah fleksi school tampaknya juga kurang tepat karena siswa kami juga ada yang belajar setiap hari???dan pihak orangtua&keluarga tetap memiliki tanggung jawab dalam proses pendidikan anak-anaknya.bahkan kegiatan disekolahpun orang tua sering diminta bantuannya untuk berbagi pengalaman 😉

    1. Terima kasih atas komentarnya. 🙂

      Mengapa tak dinamakan “sekolah alam anak spesial”? Menurut saya itu nama yg tepat dan bagus. Adapun ttg keterlibatan orgtua, itu adalah nilai tambah yg bagus, tp tidak mengubah substansinya sbg lembaga/sekolah.

      Di sekolah, orgtua jg bertanggung jawab terhadap anak. Ada sekolah2 yg melibatkan orgtua dlm kegiatan persekolahan. Tetapi, lembaga tersebut tetap disebut sekolah, tak berganti sebutan menjadi homeschooling. . 🙂

        1. Homeschooling itu pendidikan berbasis keluarga, bukan lembaga. Homeschooling tidak bisa di-franchise-kan. Franchise homeschooling adalah salah satu bentuk salah kaprah pengertian homeschooling di Indonesia.

  2. terima kasih buat informasinya , saya sudah membaca buku warna warni HS, saya memang niat buat HS anak saya, cuma masih cari cari informasi byk byk, makasih buat infonya soal fleksi sc. tadi dan yg bener bener HS ya…salam kenal

  3. Terimakasih atas informasinya apakah istilah flexi school ini bisa digunakan apabila ada orgtua murid / murid yg menginginkan sekolahnya setiap hari tetapi dengan durasi waktu yg flexible dalam satu harinya misalnya 2 jam – 4jam ?

    1.  @donnyadiguna Iya mas Donny, kalau modelnya sekolah (pergi ke sebuah lembaga tertentu) dan modelnya lebih fleksibel daripada sekolah umum, maka sebutan yg lebih sesuai adalah flexi school. 

  4. DesireeMarietta

    Salam kenal Pak dan terima kasih atas info yg sangat berguna, baik artikel ini maupun yang lainnya. Saya saat ini sedang “riset” metode pendidikan yang baik untuk anak saya (saat ini TKA di sekolah alam, saya pertama tahu web ini dari  buku “Warna-warni Homeschooling”).

  5. Menarik pak Aar.. Kalau ananda model belajarnya misal hari senin les ini, selasa les itu dan seterusnya menjadi agenda harian. sementara dia tidak sekolah di sekolah formal. yang seperti itu disebut flexi-edu atau home-edu? lalu ananda yang menjalani proses pendidikan yang tidak seperti jalur formal seperti yang berlaku umum, misal belajar akademik kebutuhan umum hanya dilalui setahun atau dua tahun sesuai level yg dibutuhkan, lalu ananda ‘merantau’ belajar hal2 baru di luar rumah, mungkin homestay di suatu tempat untuk belajar hal khusus.. ini flexi-edu atau home-edu? saya tertarik menanyakan ini, karena hal biasa yg ditanyakan orang tentang anak adalah ‘sekolah di mana? kelas berapa?’.. supaya menjawabnya tidak malah menjadikan salah penafsiran… terimakasih pak Aar.. 🙂

    1. Kunci pengertian HS adl pengelolaan tujuan dan proses belajar oleh anak/keluarga. Proses ini bisa dilakukan scr mandiri atau menggunakan jasa eksternal (mis: les). Walaupun menggunakan lembaga eksternal (mis: les), yg penting orangtua/anak yg menentukan jenis les yg diikuti.

  6. terima kasih untuk tulisannya… sangat bermanfaat, membuka wawasan bagi mereka yang masih salah kaprah dengan home schooling.
    beberapa tahun ini sy gemes sendiri dengan lembaga pendidikan yang menamakan dirinya homeschooling tetapi tidak ada bedanya dengan sekolah reguler. yang saya soroti adalah mereka tidak menghargai keunikan dan kebutuhan anak. kenapa mereka tidak menyebutkan dirinya ‘sd something’ saja.
    home education menurut saya lebih tepat untuk describing pendidikan yang diselenggarakan di rumah. saat ini ada beberapa orangtua yang menyelenggarakan homeschooling di rumahnya, datang ke sekolah saya. tujuannya adalah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah kami yang belum bisa dilaksanakan di homeschoolingnya. misalnya berhubungan dengan kurikulum outbound dan bisnis. dengan senang hati kami welcome dan membantu . berkaitan dengan hal saya mulai belajar mengenai flexi school. tujuannya adalah agar bisa share dengan orangtua penggiat homeschooling dan saling melengkapi program belajar agar semakin beragam dan kaya. ditunggu sharing berikutnya…

    1. Betul sekali mbak Mira Safar. Yg penting definisinya diperjelas. Setelah itu tak masalah untuk saling bekerjasama. Misalnya: sekolah menjadi umbrella school menaungi legalitas, sekolah membuka diri utk kegiatan anak HS mis: ekskul, penggunaan lab, dsb. 🙂

  7. Kalau begitu homeschooling kak S*to dan primaga** seharusnya disebut sebagai flexi school. Karena saya baca mereka perlu tambah kelas karena peminatnya banyak ??? Jadi salah kaprah ya..

    1. Kalau saya mulai menghomeschoolingkan anak saya di rumah dan saya mencari smua bahan2 pelajaran dari internet dan buku2 untuk anak saya yang tahun depan masuk SD dan saya sebagi ibu dan juga gurunya apakah bisa pak. Dan bagaimana dia nanti mengikuti ujian dan mendapatkan ijazah yg diakui negara kalau dia hanya belajar di rumah. Apakah hrs ikut jd member sebuah komunitas pak? Terima kasih.

      1. Untuk aturan saat ini, proses ujian dilakukan melalui PKBM. Jadi, minimal setahun sebelum ujian harus mendaftar ujian di PKBM setempat

    1. Persiapan utama adl visi pendidikan keluarga karena modelnya bisa macam2, tidak hanya sekolah. Kalau mau model sekolah, berarti menyiapkan cara utk belajar materi2 sekolah tingkat SMP

    1. Kalau badan hukumnya PKBM dan sudah memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional), maka dia bisa menyelenggarakan Ujian Paket.

    2. salam kenal, Pk Aar. Stlh brtaun2 bingung dg ‘homeschooling’ ala Indonesia, akhirnya sy menemukan parents yg sepemahaman dg sy ttg “homeschooling” yg sbnrnya. knp sy bingung dg ‘homeschooling’ ala Indonesia, krn di thn 1996 sy tinggal di lingkungan expatriates dimana mrk pake sistem (real) HS. parents yg ajar lgs di rmh. sy lihat sndiri per brp bln mrk dpt kiriman paket (modul). sy jg lihat sndiri, anak2 pake seragama Scout & parents yg paham Scout mendidik lgs anak2 mrk plus anak2 lain. jauh skali dg apa yg liat di Indonesia … benar, ada pembiaran ttg pemahaman “homeschooling” di negara kita, sayangnya dari Kemendiknas belum ada langkah2 real utk melakukan pembenahan. jujur, smp skrg sy “?” knp ini bs terus trjadi. sy spendapat dg Pk Aar & Pk Panca, bhw hs yg ada di Indonesia adalah “flexy school” jika kt mengacu pd arti “hs” / “home education” yg sesungguhnya. terima ksh utk artikel dr Pk Aar, jg Pk Panca (sy sudah baca WP bpk jg). salam.

      1. Terima kasih mbak Conny. Salam kenal juga.. 🙂

        Penggunaan istilah homeschooling yang tak pada tempatnya ini memang menggelisahkan. Masyarakat jadi salah kaprah memahami gagasan dan konsep homeschooling. Akhirnya istilah homeschooling terdegradasi hanya sebagai simbol status sosial saja, bukan keterlibatan orangtua. Menyedihkan.

    1. Saya tidak tahu dari mana pemerintah menggunakan pengkategorian seperti itu. Yang saya tahu, yang disebut sekolahrumah itu keluarga yang tidak mengirimkan anak ke sekolah dan memilih mendidik sendiri anak-anaknya. Sekolahrumah bukan sebuah lembaga seperti sekolah, tapi keluarga. Jika dia bergabung di sebuah lembaga PKBM untuk ujian Paket, itu adalah mekanisme teknis yang disediakan pemerintah. Tapi lembaga yang menaungi anak HS tidak bisa disebut lembaga homeschooling karena tidak ada istilah lembaga homeschooling.

  8. Numpang tanya, klo saya memilih hs unt anak saya, bisakah saya minta list tempat2 yg menyediakan hanya ujian cambridge atau ujian paket a,b dan c aj?

    1. Ujian Cambridge diadakan oleh Sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge.
      Ujian Paket diadakan oleh PKBM.

      PKBM itu bukan lembaga berlabel homeschooling.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.