fbpx

Marshmallow Panggang

Curious-George Pergi BerkemahSudah lama duta ingin mencoba marshmallow panggang. Semua ini berawal dari seringnya Duta membaca salah satu buku dalam serial Curious George, yaitu “Pergi Berkemah”. Ada satu bagian dalam buku ini yang menceritakan betapa asyiknya menikmati marshmallow panggang ketika berkemah.

Dari situ muncul pertanyaan, apa itu marshmallow. Bagaimana rasanya. Beli di mana. Seperti apa bentuknya, dll.

Kebetulan aku dan mas Aar tidak membiasakan anak-anak menikmati makanan yang terlalu manis seperti permen dkk, sehingga marshmallow termasuk jenis makanan yang hampir tidak pernah kami beli. Jadi waktu itu aku hanya menjelaskan ala kadarnya apa itu marshmallow.

Tapi mungkin karena buku itu sering dibaca, semakin hari keinginan Duta untuk mencoba marshmallow panggang semakin  kuat. “Duta pengen tahu, gimana rasanya” kata Duta pada suatu hari. Atau tiba-tiba Duta datang membawa buku dan bertanya “Harus camping ya kalau mau makan marshmallow?”, biasanya setelah dijelaskan Duta manggut-manggut lalu pergi. Tapi beberapa hari kemudian datang lagi dengan pertanyaan lain lagi (tentu saja sambil membawa buku George Berkemah), misal: “Marshmallow beli di mana?”, “Marshmallow mahal nggak?”, “Memang marshmallow manis sekali? Duta boleh nggak?”, “Marhsmallow itu seperti apa, Duta belum pernah lihat?”, dst.

Adaaa aja pertanyaan yang diajukan Duta yang intinya menunjukkan betapa inginnya dia mencoba marshmallow. Aku sempat berniat untuk membelikan marshmallow pada saat tahun baru lalu. Tapi waktu itu ternyata sulit mendapatkan marshmallow original yang mirip seperti yang dipanggang George, jadi rencana itu batal. Untungnya Duta tidak tahu kalau aku sudah berniat membelikannya marshmallow, kalau dia tahu pasti aku sudah dikejar dan ditagihnya.

Makanya, ketika tanpa sengaja aku nemu marshmallow original di FoodHall Plaza Senayan, aku langsung ingat Duta dan beli sebungkus besar untuk dinikmati bersama.

Tepat seperti dugaanku, Duta melonjak dan bahagia sekali menerima oleh-oleh marshmallow. Sulit baginya untuk tidur malam itu karena sudah sangat ingin menikmati marshmallow saat itu juga. Esok harinya setelah sarapan, Duta, Ojie & Tata mengumpulkan ranting kering dari pohon kersen di samping rumah untuk persiapan api unggun. Setelah mandi sore, saat yang dinanti Duta pun tiba. Bersama om Andit, Tata & Ojie, Duta menyiapkan api unggun untuk memanggang marshmallownya.

membuat-api-unggun

panggang-marshmallowAkhirnya pesta marshmallow panggang pun dimulai. Anak-anak mulai menusuk marshmallow dengan ranting & membakarnya. Awalnya Duta panik melihat api dan tidak berani memanggang marshmallownya sendiri. Mungkin ada perbedaan antara apa yang dia bayangkan melalui buku George dengan kenyataan, hehe.

Ada api, rasa panas, asap dan marshmallow yang cepat gosong kalau terlalu lama dipanggang. Tapi secara keseluruhan Duta dan anak-anak menikmati marshmallow panggang lumer yang lezat. Dengan cepat sebungkus besar marshmallow lenyap dan pindah ke perut anak-anak.

Walau mungkin menurutku jangan sering-sering, karena rasa marshmallow itu muaniiis banget, tapi memanggang marshmallow bisa menjadi kegiatan yang cukup seru bersama anak-anak. Modalnya hanya sebungkus besar marshmallow (sekitar Rp 30rb) + ranting kering + kertas bekas dan api. Keseruan dimulai sejak dari mengumpulkan ranting, menyiapkan api unggun sederhana sampai menikmati lumernya marshmallow. Bahkan si kecil Yanthi pun berakhir dengan lumeran marshmallow di rambut dan hampir sebagian mukanya. hehehe… seru!!

menikmati-marshmallow-panggang

4 thoughts on “Marshmallow Panggang”

  1. Salam hormat,
    Apakah saya bisa dapat informasi yang lengkap tentang HS. Saya berencana tahun ini akan memasukkan anak saya di HS, apakah saya boleh mendapatkan informasi. Tahun ini anak saya masih di sekolah formal akan naik ke kelas 3 SD. Mohon bantuannya. terima kasih.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.