fbpx

Hari #8 Tantangan Klub Oase

Hari Senin yang menyenangkan. Anak-anak berkegiatan mandiri sejak pagi. Mereka mengerjakan materi rutin mereka seperti matematika, Bahasa Inggris dan beberapa pilihan di komputer. Kemudian mereka bermain & mulai mengerjakan yang ringan-ringan seperti menggambar & membuat prakarya.

Tata di hari #8 Tantangan 30 Hari Klub Oase

Seperti Tata yang membuat Bauble dari kertas warna. Untuk tangan-tangan kecilnya, pekerjaan ini lumayan rumit karena dicoba dikerjakan sendiri. Hanya, pada bagian akhir (menutup bagian atas) dia sedikit mengalami kesulitan.

Selain Tata yang sibuk menggunting-gunting, ada Abby yang memiliki hobi menggambar. Mungkin sudah menjadi turunan seluruh keluarga Abby jago gambar. Mama Abby disainer interior, papa Abby dosen disain, kakak2 Abby sekolahnya juga disain. Jadi tak ada hari tanpa menggambar buat Abby.

Salah satu kesukaan Abby adalah menggambar dengan “Magic Spidol” dari papa. “Warnanya bisa berubah & bercampur, enak bisa ditumpuk-tumpuk,” kata Abby. Kalau melihat kesukaan dan kemampuannya, mungkin Abby kelak akan kuliah disain seperti kakak2nya pula ^_^

Abby di hari #8 Tantangan 30 Hari Klub Oase

Karena internet kemarin agak tersendat-sendat di rumah, Yudhis aku minta mengartikan bahasa Inggris dari buku cerita dan ditulis di buku bergaris. Ternyata pekerjaan mengartikan cerita berbahasa Inggris yang biasanya bisa dilakukan Yudhis tak sampai 1 jam, sampai malam juga belum selesai.

Problemnya bukan menerjemahkan. Ternyata, Yudhis kesulitan menulis. Haduuh 🙁

Harus diakui, salah satu yang jarang aku stimulus dari Yudhis adalah menulis (bagus). Tadinya aku pikir selama tulisannya masih bisa dibaca, tidak masalah. Tapi ternyata aku salah. Yudhis masih membutuhkan pelajaran khusus untuk ketrampilan menulisnya. Mungkin harus mulai mencari sahabat pena yang betul-betul menggunakan kertas dan bolpen untuk melatihnya menulis.

***

Senangnya mengikuti Tantangan Klub Oase ini, ketika foto ini dipasang di FB ada ide bagus dari seorang teman, “La, mungkin sebelum ketemu sahabat pena bisa dicoba dulu main surat-suratan sama orang-orang di rumah sama ibu, bapak, abby atau tata. Biar lebih menarik mungkin bisa dibuat kotak suratnya dari bekas kardus yg dicat merah misalnya. Jadi bisa menulis surat, pesan2 atau sekedar pengen curhat ama ibu kalo lg kesal. Tiap orang kalo perlu punya kotak surat yang berbeda jadi gak ada yang salah baca surat orang lain. Kalo aku masalahnya lain lagi Rafif tulisannya udah bisa dibaca tapi maunya dalam huruf kapital semua, gak mau nulis huruf kecil 🙁 ”

Terima kasih ya Dara. Sepertinya ide itu bisa kami mulai hari ini 🙂

Yudhis di hari #8 Tantangan 30 Hari Klub Oase

4 thoughts on “Hari #8 Tantangan Klub Oase”

  1. makasih mb.. dengan program klub oase, saya bisa banyak belajar ttg HS. walaupn sy blm bisa konsisten upload foto.. kadang saya ma suami bingung nentukan jadual harian. apa dengan ixl aja ma bhs ingris dah cukup? emang ada juga ngaji , lha anaknya sukanya main d luar terus. panas2 main bola ato layangan. mungkin saya ma suami masih terpola frame bahwa belajar adalah yang bersifat akademis, yang kalo d sekolah dari jam 7 hingga jam 13 ato 14… dengan membaca postingan di sini, saya jadi makin sadar.. konsep HS..

  2. hahahhaha…mbak lala, cit pernah kepikiran ttg hal ini kl anak2 trlalu sring menggunakan computer, gimana tulisan tangannya terlatih???? soalnya cit mengalami itu sendiri… dulu rasanya senang banget mngisi buku harian, tulisannya rapi n enak dilihat, skarang…malas dan tulisan juga jadi beda…hehehehe…kaya’nya smua keterampilan harus tetap dilatih ya mbak.. :mrgreen:

  3. kata suamiku, bagus enggaknya tulisannya tergantung font yang dia pake :p *tulisan tangannya parah, nyaris ga kebaca — penyakit orang IT* :p

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.