fbpx

Belajar menjadi peneliti

Semuanya berawal di meja makan saat sarapan pagi, saat Yudhis dan Tata ingin melakukan percobaan sains. Kami pun melakukan perbincangan tentang belajar sains dan bagaimana menjadi peneliti.

Di dalam pemahamanku, pintu belajar sains yang besar adalah kebiasaan untuk melakukan observasi, pengamatan. Jika kita ingin mendidik anak-anak kita menjadi saintis atau peneliti (apapun), prosesnya bukan dengan cara membuat mereka hafal berbagai teori dan informasi tentang sains, tetapi memelihara rasa keingintahuan mereka (curiosity) dan mendorong mereka untuk perhatian pada sekitarnya. Prosesnya diantaranya dengan membiasakan mereka melakukan pengamatan terhadap sekitar.

Dari pengamatan, anak-anak belajar mengambil kesimpulan. Mereka belajar berfikir dan menggunakan logika mereka. Dalam proses ini, semua teori dan pengetahuan yang pernah mereka baca dari buku akan menjadi alat untuk memperluas wawasan dan cara berfikir mereka.

**

Seberapa perhatian kita pada sekitar kita? Itulah tema kegiatan kami hari ini.

“Berapa jumlah pintu yang ada di rumah kita?” aku bertanya kepada Yudhis.
‘Wah.. berapa ya?!” Tiba-tiba Yudhis baru tersadar bahwa dia tak terlalu memperhatikan hal itu.

Dari percakapan itu, kami memulai kegiatan. Yudhis mengambil kertas, kemudian kami meminta dia untuk melakukan pengamatan terhadap benda-benda di sekitarnya. Kami minta dia untuk menghitung beberapa benda yang ada di rumah: jumlah pintu, kasur, dan lampu.

Dalam proses ini, kami mengajarkan Yudhis untuk tidak hanya berfikir dan duduk di tempat. Kami meminta dia untuk berjalan dan mengelilingi rumah untuk memastikan bahwa pengamatan yang dilakukannya benar dan aktual. Itulah inti pekerjaan yang dilakukan oleh para peneliti yang ingin kami share kepada Yudhis melalui kegiatan ini.

Kami kemudian meminta dia untuk mencatat dan membuat data hasil pengamatannya. Yudhis belajar membuat tally. Dari proses ini, dia belajar tentang statistik. Dan kemudian kami bersama-sama menguji hasil pengamatannya dan berdiskusi.

Karena kakaknya berkegiatan menjelajahi rumah, Tata pun tak mau ketinggalan. Dia mau ikut belajar juga. Kami beri petunjuk kepadanya dan meminta dia untuk melakukan hal yang serupa: menghitung AC, meja, sepatu, dan gelas di rumah. Pada waktu menghitung gelas, kami minta dia untuk memilah antara gelas, mug, cangkir.

**

Kegiatan ini sederhana. Siapapun dapat melakukannya di rumah.

Dari pengalaman yang kami jalani, kegiatan ini sangat menyenangkan. Anak-anak senang berlarian di dalam rumah sambil tertawa-tawa. Pada saat bersamaan, kami yakin bahwa kegiatan semacam ini penting untuk membangun sikap mereka sebagai saintis/peneliti.

Ini adalah bagian dari proses membangun kultur dan kebiasaan baik di dalam keluarga.

4 thoughts on “Belajar menjadi peneliti”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.